yess wiken.. bingung mau kemana, akhirnya memutuskan naik ke Tanah Karo Simalem yang adem dan hijau. Seperti biasanya, tiap wiken jalan ke gunung pasti macet. Yah kalo diibaratkan, tanah karo simalem ini ibarat "puncak"nya medan. Jarak tempuh relatif antara 1,5-2 jam. Tapi pernah pas long wiken hampir 4 jam loh dari medan.
Dan tiap kali berangkat pasti matiin AC, dengan prinsip penghematan BBM, seperti saran pemimpin negara kita, marilah berhemat BBM. ;). Setelah melewati pajak/ pasar Pancur Batu biasanya perjalanan lumayan lancar...
Hitungan kemarin sih ada 15 tikungan manis, tapi perlu itung ulang kayaknya, krna kemarin macet, jadi ngitungnya campur bete, tikungan ga manis pun dikira manis.
Dan selalu mampir di Penatapan. Penatapan ini lokasinya dekat perbatasan Kab. Deli Serdang dan Kab. Karo. Nah disini wajib juga makan jagung, mau jagung rebus ato bakar, judulnya jagung. Untung2 ketemu monyet (yang dalam perjalaanan juga kadang ditemui di pinggir jalan ) yang setia menanti sisa jagung. Sekitar 200m kemudian ketemu pabrik Air Mineral yang lumayan terkenal yang menyuplai ketersediaan untuk daerah SUMUT.
Perjalanan dilanjutkan dengan menikmati persawahan dan ladang-ladang hijau. Hingga tiba di Peceren yang terkenal dengan wajik-nya. Selain wajik ada juga kumbu, risol dan lemper.
Lanjut perjalanan sampai di TAHURA, tros sampai di kota Berastagi. Objek wisata pertama tentunya Bukit Gundaling, tapi memutuskan ga mampir kemari. Berhubung perut lapar, perjalanan diteruskan ke arah kota KabanJahe, untuk makan di BPK. ;D
Setelah "gendang gendut tali kecapi" alias kenyang perut senanglah hati, putar arah kembali ke kota Berastagi. Ketemu tugu Bunga Kol, belok kiri.. Melihat hamparan perkebunan kol, jeruk dan kopi. Tiba di kecamatan Simpang Empat, belok kanan dan... WOW terlihat Gunung Sinabung bertahta dengan gagahnya di ujung jalan.
Sepertinya terlihat dekat, ternyata jauh, karena jalannya ga tarik lurus, tapi muter2.. haahaa... Berhenti sejenak di kecamatan sigaranggarang untuk foto gunung sinabung ini.
Kemudian tibalah di Lau Kawar, waktu baru sampai cuaca panas, segera mencari parkiran dan merebahkan badan sesaat.
Menjelang sore, matahari sudah tidak terik lagi, dan pemandangannya kereeeennn.
Lapangan di dekat Lau Kawar ini dipakai pendaki gunung sebagai camping ground sebelum mendaki di malam harinya. Akan banyak pendaki sepertinya malam ini. Ada juga loh pasangan yang lagi melakukan sesi pemotretan prewed disini.
Duduk-duduk di tepi danau menikmati air dan semilir angin disertai teh manis panas dan kacang serta keripik. Ahhh lepas kepenatan pikiran. Sungguh luar biasa karya Tuhan ini.
a view from penatapan |
Mt. Sinabung, a view from Desa Sigaranggarang |
Jagung Bakar Penatapan |
Lau Kawar |
Lau Kawar, a view from camping ground |
Mount Sinabung |
Lau Kawar |
Camping Ground |
Menjelang sore, segera membenahi sampah dan barang untuk kembali ke kota Medan dengan semangat baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar