Hai hai... i am coming back!!! Nyaris terlantar lagi nih blog. Nulis blog sambilan nonton Indonesian Idol 2012, berhubung iklannya lama kali, sambil nulis-nulis aja deh.
Wiken minggu lalu lagi kere alias bokek, tapi seharian di rumah bosan juga. Jalan-jalan menyusuri kota Medan, memuaskan hasrat makan Pizza di Pizza Hut. Walopun bokek berat, makannya pizza coba? Hahaaha... Setelah kenyang, otak ternyata berpikirnya lebih jernih. Teringat suatu tempat wisata di Medan namanya Taman Buaya, udah 11 tahun berada di kota ini, tapi ga pernah tau lokasinya dimana. Perjalanan pun dimulai dengan googling, ditemukanlah Kelurahan Asam Kumbang. Let's go!!
Setelah sampai di kelurahan asam kumbang ini, celingak celinguk kanan kiri, yang mana ya Taman Buaya itu. Tiba-tiba ngerem mendadak, terlihat sebuah gapura dengan logo Pemko Medan dan tulisannya Selamat Datang. Akhirnya kami pun atrek dan belok kiri, sambil membatin semoga ini jalannya. Di kiri banyak ruko kosong, dan beberapa rumah yang di depannya ada tempat sembahyang. Ya, sepertinya masyarakat disini kebanyakan warga keturunan tionghoa. Semakin ke ujung jalan, semakin ga yakin kami, sepertinya nyasar.. tapi tiba-tiba kami berteriak bersamaan, "ituuuuuuu" dan senyum lebar menghiasi wajah kami.
Yesss, belok kanan dan mencari parkiran yang teduh dan sejuk, berhubung cuacanya panas. Begitu turun langsung diminta uang parkir, untuk roda 4 Rp. 3000.00 , kayak tarif parkir di mall ya? Ga pake karcis lagi. Biaya masuk per orangnya Rp. 10.000,-
Sayangnya tempat ini tidak begitu dikelola dengan baik, agak berantakan dan ga keurus.
Di dalam banyak kali buaya, ya iyalah namanya juga Taman Buaya. Buaya paling tua umurnya 38 tahun, gilaaa tuaan buaya daripada aku. Buaya pada leyeh-leyeh di kandang masing-masing. Pada boci alias bobo ciang, hahahaha...Melihat buaya sebanyak ini, muncul aja bayangan yang engga-engga, gimana ya kalo tiba-tiba buaya ini lepas semua? hiiiiii...
Di Taman Buaya ini, aromanya kurang sedap, mirip-mirip aroma busuk gitu. Menjalani taman buaya ini ke belakang, ada beberapa kandang. Ada yang isinya anjing hitam, ada yang isinya anak ular, ada yang isinya ular gede, ada juga monyet. Monyet ini diatraksikan dengan buaya nantinya kalau ada permintaan pengunjung. Bahkan bisa loh berfoto sama buaya, cukup bayar Rp. 50.000 aja. Aku sih tidak mau mengorbankan nyawaku pada seekor buaya. Disini juga tempat penangkaran buaya, banyak bak-bak yang isinya masih baby-baby nya buaya.
Di taman ini juga kita bisa liat danau kecil, ga tau deh ya danau atau rawa, airnya warna hijau lumut, keren ya? Airnya warna hijau karena di atasnya emang lumut semua. Sejauh mata memandang, keliatan beberapa batang kayu di danau ini, ternyataaaa itu buaya sodara-sodara. Menyeramkan tempat ini, tapi disini juga banyak terdapat bangau putih, dan bangau putih ini sering dijadiin makanan buaya.
Berkunjung ke tempat ini di sore hari, kita bisa melihat pemberian makan buaya. Waktu itu kirain bebek makanannya, ruapanya bangau putih. Aksi pemberian makan buaya ini boleh jadi favorit, karena lumayan lama dan lumayan seru.
Setelah selesai pemberian makan buaya, kami pun pulang... bye-bye buaya...
Incredible World
Sabtu, 23 Juni 2012
Sabtu, 09 Juni 2012
Perjalanan Lau Kawar
2 Juni 2012
yess wiken.. bingung mau kemana, akhirnya memutuskan naik ke Tanah Karo Simalem yang adem dan hijau. Seperti biasanya, tiap wiken jalan ke gunung pasti macet. Yah kalo diibaratkan, tanah karo simalem ini ibarat "puncak"nya medan. Jarak tempuh relatif antara 1,5-2 jam. Tapi pernah pas long wiken hampir 4 jam loh dari medan.
yess wiken.. bingung mau kemana, akhirnya memutuskan naik ke Tanah Karo Simalem yang adem dan hijau. Seperti biasanya, tiap wiken jalan ke gunung pasti macet. Yah kalo diibaratkan, tanah karo simalem ini ibarat "puncak"nya medan. Jarak tempuh relatif antara 1,5-2 jam. Tapi pernah pas long wiken hampir 4 jam loh dari medan.
Dan tiap kali berangkat pasti matiin AC, dengan prinsip penghematan BBM, seperti saran pemimpin negara kita, marilah berhemat BBM. ;). Setelah melewati pajak/ pasar Pancur Batu biasanya perjalanan lumayan lancar...
Hitungan kemarin sih ada 15 tikungan manis, tapi perlu itung ulang kayaknya, krna kemarin macet, jadi ngitungnya campur bete, tikungan ga manis pun dikira manis.
Dan selalu mampir di Penatapan. Penatapan ini lokasinya dekat perbatasan Kab. Deli Serdang dan Kab. Karo. Nah disini wajib juga makan jagung, mau jagung rebus ato bakar, judulnya jagung. Untung2 ketemu monyet (yang dalam perjalaanan juga kadang ditemui di pinggir jalan ) yang setia menanti sisa jagung. Sekitar 200m kemudian ketemu pabrik Air Mineral yang lumayan terkenal yang menyuplai ketersediaan untuk daerah SUMUT.
Perjalanan dilanjutkan dengan menikmati persawahan dan ladang-ladang hijau. Hingga tiba di Peceren yang terkenal dengan wajik-nya. Selain wajik ada juga kumbu, risol dan lemper.
Lanjut perjalanan sampai di TAHURA, tros sampai di kota Berastagi. Objek wisata pertama tentunya Bukit Gundaling, tapi memutuskan ga mampir kemari. Berhubung perut lapar, perjalanan diteruskan ke arah kota KabanJahe, untuk makan di BPK. ;D
Setelah "gendang gendut tali kecapi" alias kenyang perut senanglah hati, putar arah kembali ke kota Berastagi. Ketemu tugu Bunga Kol, belok kiri.. Melihat hamparan perkebunan kol, jeruk dan kopi. Tiba di kecamatan Simpang Empat, belok kanan dan... WOW terlihat Gunung Sinabung bertahta dengan gagahnya di ujung jalan.
Sepertinya terlihat dekat, ternyata jauh, karena jalannya ga tarik lurus, tapi muter2.. haahaa... Berhenti sejenak di kecamatan sigaranggarang untuk foto gunung sinabung ini.
Kemudian tibalah di Lau Kawar, waktu baru sampai cuaca panas, segera mencari parkiran dan merebahkan badan sesaat.
Menjelang sore, matahari sudah tidak terik lagi, dan pemandangannya kereeeennn.
Lapangan di dekat Lau Kawar ini dipakai pendaki gunung sebagai camping ground sebelum mendaki di malam harinya. Akan banyak pendaki sepertinya malam ini. Ada juga loh pasangan yang lagi melakukan sesi pemotretan prewed disini.
Duduk-duduk di tepi danau menikmati air dan semilir angin disertai teh manis panas dan kacang serta keripik. Ahhh lepas kepenatan pikiran. Sungguh luar biasa karya Tuhan ini.
a view from penatapan |
Mt. Sinabung, a view from Desa Sigaranggarang |
Jagung Bakar Penatapan |
Lau Kawar |
Lau Kawar, a view from camping ground |
Mount Sinabung |
Lau Kawar |
Camping Ground |
Menjelang sore, segera membenahi sampah dan barang untuk kembali ke kota Medan dengan semangat baru.
Try and try
Menulis itu termasuk hobi dan butuhin minat serta talenta. Aku ga bakat kali ya? Bolak balik buat blog ga pernah sukses. dibuat tros ditinggalin, dicuekin berbulan sampe bertahun. Sampe ganti alamat email masih begitu aja. ;)
Kali ini, ya kali ini niatnya serius, bakalan rajin nulis. Hahaha we'll see aja deh. Kalo pepatah bilang anget2 teh manis, cepat dinginnya. Hehehe..
Semoga dapat inspirasi bagus dan semoga talenta menulis itu ada di aku. Tuh kan, bakalan terbengkalai lagi nih blog.hahaha... semoga aja dengan udah punya hp yang bisa dijadiin hotspot, bisa ga males lagi. Semangat!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)